Selasa, 23 April 2013
Tips Dahsyat Menghentikan Kebiasaan Merokok
Anda suka merokok? Apakah merokok itu kebutuhan?
Apakah rokok itu nikmat rasanya? Apakah menghentikan kebiasaan merokok
itu susah bagi Anda?
Memang kebanyakan
orang di Indonesia telah mencandui nikotin yang ada dalam kandungan
rokok ini. Pada awalnya coba-coba lalu menjadi kebiasaan dan pada
akhirnya menjadi kecanduan. Meski begitu sebagian besar pecandu rokok
sebenarnya sudah paham akan bahaya rokok yang mengandung zat-zat
berbahaya (ex : Nikotin, Pb, CO, Tar dll). Mereka mampu menjelaskan
mengenai apa yang akan terjadi jika rokok tersebut terus dikonsumsi.
Akan tetapi yang menjadi pertanyaan, kenapa mereka terus melakukannya
walau kadang ada keinginan untuk menghentikan kebiasaan tersebut?
Okey, saya tidak akan
banyak membahas mengenai kandungan yang ada didalam rokok atau apa yang
bisa terjadi pada tubuh Anda jika Anda tetap merokok, karena saya yakin
informasi seperti itu sebagian besar sudah Anda ketahui. Pada kesempatan
kali ini saya ingin membicarakan bagaimana cara yang tepat untuk
menghentikannya.
Cara yang akan saya
tawarkan kepada Anda disebut NAC (Neuro Associative Conditioning), yaitu
suatu teknik yang berfokus pada pengkondisian pola sel jaringan didalam
otak.
Alasan yang kuat
Jika Anda seorang yang
berkuasa mungkin Anda bisa memaksa orang disekitar Anda untuk menuruti
apa yang Anda mau. Anda bisa saja menyuruhnya mengambil minuman atau
makanan sesuka hati dengan kepatuhan orang tersebut karena kekuasaan
Anda. Akan tetapi apakah kita tahu apa yang sebenarnya dirasakan orang
tersebut? Yah, tidak ada seorangpun yang tahu, apakah dia memang penurut
atau didalam hatinya tersimpan umpatan-umpatan yang siap keluar dari
mulutnya. Hal ini sama saja dengan Anda yang memiliki suatu kebiasaan
buruk lalu ingin berhenti. Apakah yang membuat Anda berhenti melakukan
kebiasaan buruk itu adalah orang lain ataukah dari dalam lubuk hati Anda
secara pribadi.
Seorang pria pecandu
rokok tidak kunjung berhasil menghentikan kebiasaan merokoknya selama
bertahun-tahun hingga pada suatu ketika ia ditegur oleh putri kecilnya
yang usianya baru 7 tahun. Tiba-tiba sang anak perempuan yang mungil itu
masuk kekamar ayahnya dan dengan nada yang ketus mengatakan “
heiy, ayah berhentilah merokok. Aku ingin ayah tetap sehat dan berumur
panjang, karena aku ingin ayah hadir dipernikahanku nanti”. Semenjak saat itu sang ayah tidak lagi melakukan kebiasaan merokok.
Jika kesehatan Anda
tidak Anda anggap penting secara pribadi, atau alasan tersebut tidak
cukup kuat mendorong tindakan Anda maka Anda bisa membayangkan bahwa
kesehatan itu Anda persembahkan untuk seseorang yang istimewa dalam
hidup Anda. Anda bisa mempersembahkan usaha Anda untuk anak
perempuan/laki-laki Anda, istri/suami Anda, atau untuk orang-orang yang
Anda kasihi.
Dengan alasan yang
kuat maka Anda tidak akan gamang lagi dalam melangkah untul mencoba
membuat perubahan dengan motivasi yang jelas.
Rusak polanya
Disadari atau tidak
sebenarnya kita hidup dalam ke-otomatis-an. Kita tidur, lalu bangun,
sarapan, berangkat kerja dengan jalur yang sama, makan, hingga kita
kembali tidur. Semuanya membentuk suatu rantai yang berkesinambungan
yang disebut dengan kebiasaan (habit). Habit atau kebiasaan ini
merupakan pola yang terbentuk karena ada proses pengkondisian yang
terus-menerus, yang lalu menetap karena ada perasaan “nikmat” didalam
perputaran pola tersebut. Otak kita yang pada dasarnya suka mengejar
kenimatan akan terjebak oleh pola ini, karena kita merasa bahwa merokok
dapat membuat tubuh rileks/ nikmat. Selama kita terjebak oleh perasaan
nikmatnya merokok maka kita akan sulit melepaskan dari kebiasaan
tersebut.
Caranya merusak pola
yang tepat adalah pertama, pasangkan kebiasaan merokok Anda dengan
sesuatu yang tidak mengenakkan, misalkan saat anda merokok (menikmati)
anda membaca mengenai dampak dari rokok untuk kesehatan. Hal ini berarti
Anda membuat asosiasi bahwa kenikmatan rokok itu tidak menyenangkan.
Kedua, rusak pola waktu merokok. Misalnya jika saat setelah makan yang
biasanya adalah waktu yang nikmat untuk merokok, nah..Anda alihkan
kekegiatan lain..atau boleh pura-pura lupa kalau waktu itu seharusnya
waktunya merokok. Ketiga, Anda harus secara tegas mengurangi jumlah
batang rokok yang biasa Anda hisap.
Cari kenikmatan pengganti
Jika Anda sedang
marah, Anda bisa menahan marah itu dengan paksa akan tetapi kemungkinan
besar perasaan marah tersebut akan termanifestasi menjadi bentuk
perilaku lain, seperti menyalahkan orang lain, memecah barang atau
bahkan menjadi gangguan psikologis ex: psikosomatis. Hal ini tidak jauh
berbeda dengan kebiasaan buruk yang biasa kita lakukan dan masih dalam
tahap yang akut, sehingga kita tidak bisa menghentikannya begitu saja,
akan tetapi kita bisa melakukan hal yang lebih aman dengan cara
mengganti kenikmatan yang lain yang bisa menguntungkan kita secara fisik
khususnya. Anda bisa mencari makanan (yang sehat), buah atau apapun
yang Anda sukai. Lalu saat dorongan kebiasaan itu muncul, segera ganti
dengan kenikmatan pengganti yang sudah anda siapkan.
Beri hadiah
Hadiah sangat penting
bukan hanya untuk meunculkan perilaku baru, akan tetapi juga untuk
memeliharanya. Jika kebiasaan merokok sudah mulai dapat anda kurangi,
maka berilah hadiah kepada diri anda sendiri. Hadiah bisa Anda sesuaikan
dengan apa yang Anda anggap berharga, seperti jam tangan baru, makanan
favorit, tempat wisata dsb.
Bangun kebiasaan tandingan
Selain mengurangi
kebiasaan merokok Anda bisa membangun kebiasaan baru yang berhubungan
dengan tujuan Anda untuk menghentikan kebiasaan merokok. Jika Anda ingin
hidup sehat dan panjang umur, maka bangunlah kabiasaan berolahraga. Dan
beri hadiah saat target-target Anda mulai nampak tercapai.
Hindari mencoba-coba
Para pelatih sirkus
tahu jika anjing laut selalu diberikan ikan saat ia meloncati lingkaran
yang dipegang oleh pelatih, maka sang anjing laut hanya mau meloncat
jika diberi ikan. Oleh karena itu para pelatih mengacak jadwal memberi
ikan pada tiap lompatan, agar perilaku anjing laut tersebut dapat
melompat. Pada saat terjadi pengacakan jadwal pemberian hadiah, maka
otak akan semakin terbawa dengan drama “penasaran” yang dimainkan oleh
lingkungan yang memberikan hadiah tersebut. Prinsip ini juga yang telah
membuat penjudi rela menghabiskan harta bendanya untuk sesuatu yang
sangat tidak pasti.
Maka dari itu jika
Anda sudah mulai bisa menghentikan merokok dan membangun kebiasaan yang
baru, pantangan terbesar adalah “mencoba-coba” mengambil batang rokok
yang ditawarkan teman Anda. Karena ini membuat otak akan merespon
peristiwa ini sebagai “drama” kenikmatan yang membuat keinginan merokok
menjadi permanen.
Selamat mencoba dan salam sehat jiwa dan raga..
Danang Setyo Budi Baskoro
Label:Tips Psikologi
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Text Widget
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Categories
- Tips Psikologi (6)
Sample Text
Labels
Labels
Unordered List
Diberdayakan oleh Blogger.
Translate
Popular Posts
-
Pernahkah anda merasa saat hendak melakukan sesuatu dan semuanya sudah siap untuk dilaksanakan, tiba-tiba terbersit pemikiran “ah..mana bis...
-
Alangkah indahnya jika kita bisa memaafkan semudah kita mengatakan kata “saya maafkan Anda”. Kata maaf mungkin dapat kita ucapkan deng...
-
Anda suka merokok? Apakah merokok itu kebutuhan? Apakah rokok itu nikmat rasanya? Apakah menghentikan kebiasaan merokok itu susah bagi An...
-
“ Dini (23) menutup pintu kamarnya dengan keras, lalu menguncinya dari dalam. Wajahnya musam, matanya memerah dan lalu berbaring dika...
-
Sering kita mendengar istilah latin yang cukup terkenal “mens sana in corporisano”, yang artinya "healthy mind in health...
-
Bagaimana agar kita selalu positif thinking? apakah kita harus selalu memantau pikiran kita seharian? apakah tidak capek? oh, iya..me...
0 komentar:
Posting Komentar